Kamis, 04 Desember 2014

Radiologi




Mengenal Radiologi

Teman, apakah kalian tahu tentang radiologi? Kalau tidak apakah kalian pernah di rontgen?  Dalam pengetiannya RADIOLOGI yaitu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang pencitraan (radiodiagnostik) penggambaran (radioteraphy) scan (pemindaian).berfungsi untuk melihat bagian tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang elektromagentik maupun gelombang mekanik (sinar – x).   
Radiologi itu sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yaitu radiodiagnostik dan radioteraphy,. Inilah pengertiannya:
·         Radiodiagnostik berfungsi untuk mendiagnosa penyakit dengan menggunakan sinar-x, sedangkan Radioterapi untuk menterapi atau pengobatan penyakit menggunakan radiasi sinar-x. Contohnya : untuk radiodiagnostik, misalnya kalian mengalami kecelakaan dan mengalami patah tulang, sebelum dilakukan operasi maka dokter menyuruh untuk di rontgen terlebih dahulu untuk menegtahui atau mendignosa bagian tulang mana yang mengalami patah, nah ini yang dinamakan sebagai radiodiagnostik.
·        Sedangkan untuk Radioterapi contohnya adalah untuk pasien yang mengidap penyakit kanker, dalam hal ini kanker tersebut akan dimatikan oleh radiasi dengan sistem terapi atau pengobatan secara bertahap yaitu dengan cara penyinaran terhadap bagian objek yang terkena kanker
 Nah, setelah itu kita tahu bahwa di intansi kesehatan ada perlatan yang menunjang pemeriksaan radiografi yaitu : Peralatan Radiologi dapat didefinisasikan sebagai peralatan yang dapat menghasilkan radiasi pengion yang berguna bagi kegiatan medis, inilah beberapa gambar peralatan radiologi diantaranya:



1.      Kaset radiograpi :
 kaset yang berbentuk kotak panjang pipih yang kedap cahaya dengan berbagai ukuran diantaranya 18x24,24x30, 30x40, 35x35, 35x43 berfungsi untuk menyimpan film dan kaset juga sebagai media pelantara dari ruang pemeriksaan ke kamar gelap

.    








  Pesawat rontgen
  Pesawat sinar-x adalah pesawat yang menghasilkan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi (sinar-x) untuk digunakan dalam diagnostik atau terapi.  Sinar-x dapat dihasilkan di dalam sebuah tabung sinar-x hampa udara. Tabung sinar-x dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari katoda tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju anoda.  Elektron-elektron tersebut akan menumbuk anoda dan terjadi proses perubahan  energi.  Energi elektron sebagian besar diubah menjadi panas (99 %) dan sebagian kecil diubah menjadi sinar-x (1 %).
     Suatu tabung sinar-x mempunyai beberapa persyaratan yaitu:
1.      Mempunyai sumber elektron
2.     Gaya yang mempercepat gerakan elektron
3.     Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa
4.    Alat pemusat berkas elektron
5.    Penghenti gerakan elektron                  

3.      Film

Film merupakan salah satu peralatan radiologi yang sangat vital dan sangat sensitif terhadap cahaya maupun sinar-x. Film ini, berdasarkan kesensitifan dan emulsinya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu blue sensitive dan green sensitive atau sering di sebut juga dengan istilah film yang memiliki karakteristik low speed dan high speed. 
Blue sensitif sering dikenal juga dengan monocromatic emultion, yaitu jenis emulsi film yang hanya peka sampai dengan panjang gelombang warna biru. Seangkan green sensitive sering disebut juga dengan policromatic emultion, yaitu jenis emulsi film yang hanya peka sampai dengan panjang gelombangnya warna hijau.




4.      Kamar gelap

Dalam proses radiografi processing room atau kamar gelap merupakan salah satu pendukung  penting dalam menunjang keberhasilan  pemotretan . Disebabkan karena dalam processing room dapat mengubah film dari bayangan laten kedalam bayangan tampak, Processing room disebut juga final proses akhir karena processing room merupakan rangkaian terakhir dalam proses radiografi. Pengertian Processing Room adalah suatu area dilakukan pengolahan film sebelum dan sesudah di expose (bayangan laten menjadi bayangan tetap)
Ø  Fungsi processing room,antara lain :
1.      Mengisi/mengosongkan kaset
2.      Memasukkan film kedalam processing automatic
3.      Penyimpanan film yang belum di expose
4.      Prosedur duplikasi atau substraksi
5.      Silver recovery

5.      Pencucian film
Pencucian pada film radiofotgrafi ada dua jenis yaitu:
 1. Automatic processing Dalam processing automatic hampir sama dengan processing manual hanya perbedaannya pada prosesnya tidak mengalami proses rinsing ( pembilasan ), menggunakan tenaga mesin.
            2. Manual processing Dengan menggunakan tenaga manusia yang melalui beberapa proses yaitu : Developer ( pembangkitan ) ; Rinsing ( pembilasan ) ; Fixing ( penetapan ) ; Washing ( pencucian ) ; dan Drying ( pengeringan ).B. Tahap Pengolahan Film Setelah film mendapat penyinaran dengan sinar-X, langkah selanjutnya adalah film tersebut harus diolah atau diproses di dalam kamar gelap agar diperoleh gambaran radiografi yang permanen dan tampak. Tahapan pengolahan film secara utuh terdiri dari pembangkitan (developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing), pencucian (washing), dan pengeringan (drying). 1. Developing a. Sifat dasar Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan. Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film. Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar